Kamis, 09 Oktober 2025

TUGAS MANDIRI 4B

10 Soal Isian

1. Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan struktur kalimat.


2. Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan ketepatan.


3. Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah Subjek-Predikat (SP) atau Subjek-Predikat-Objek (SPO).


4. Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah sistem (dari system), objek (dari object), atau teknologi (dari technology).


5. Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata penulis.


6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan EYD V.


7. Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan nama diri (seperti judul buku, nama spesies) dan istilah asing yang belum diserap.


8. Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ketidakjelasan makna dan menurunkan kualitas tulisan.


9. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah aplikasi pemeriksa tata bahasa (Grammarly, LanguageTool) atau kamus digital (KBBI Daring).


10. Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang berkelanjutan atau sistematis.


5 Soal Esai

1. Jelaskan mengapa penggunaan kaidah bahasa yang tepat dalam teks akademik dianggap sebagai indikator profesionalisme dan integritas ilmiah seorang penulis.

Jawab: Penggunaan kaidah bahasa yang tepat merupakan indikator profesionalisme dan integritas ilmiah karena:

  • Meningkatkan Kejelasan dan Presisi: Bahasa yang baik dan benar memastikan ide dan hasil penelitian disampaikan secara jelas, objektif, dan tidak multitafsir, sehingga pembaca dapat memahaminya dengan tepat.
  • Mencerminkan Kedisiplinan dan Ketelitian: Seorang penulis yang memperhatikan detail kaidah bahasa menunjukkan sikap disiplin dan teliti, yang merupakan sikap fundamental dalam penelitian. Kesalahan bahasa dapat diinterpretasikan sebagai ketidakcermatan dalam proses penelitian.
  • Menghormati Pembaca dan Komunitas Akademik: Dengan menulis sesuai kaidah, penulis menunjukkan rasa hormat kepada pembaca dan komunitas ilmiah, karena telah menyajikan pengetahuan dalam bentuk yang terstruktur, mudah diakses, dan terpercaya.
  • Menjaga Kredibilitas: Tulisan yang penuh kesalahan ejaan, tata bahasa, dan struktur akan merusak kredibilitas penulis dan substansi ilmiahnya, sekalipun ide yang disampaikan brilian. Bahasa yang baik membangun kepercayaan (trust) pembaca.

2. Uraikan lima ciri kalimat efektif dalam penulisan akademik dan berikan masing-masing satu contoh kalimat yang sesuai.

Jawab:

Lima ciri kalimat efektif beserta contohnya:

Kehematan: Menggunakan kata seperlunya tanpa redundansi.

  • Tidak Efektif: Para peneliti-peneliti melakukan observasi di lapangan.
  • Efektif: Peneliti melakukan observasi di lapangan.

Kepaduan (Koherensi): Memiliki hubungan logis antarunsur kalimat sehingga mudah dipahami.

  • Tidak Efektif: Adaptasi arsitektur dilakukan. Lingkungan sosial berubah. Masyarakatakat setempat.
  • Efektif: Masyarakat melakukan adaptasi arsitektur sebagai respons terhadap perubahan lingkungan sosial.

Kejelasan: Memiliki struktur SPO yang jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas.

  • Tidak Efektif: Wawancara dengan informan kunci yang telah direkam dianalisis.
  • Efektif: Peneliti menganalisis rekaman wawancara dengan informan kunci.

Kesatuan (Kohési): Setiap kalimat hanya mengandung satu ide pokok.

  • Tidak Efektif: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan hasilnya menunjukkan adanya adaptasi bentuk rumah, sedangkan pola kampung juga berubah.
  • Efektif: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adaptasi pada bentuk rumah dan pola kampung.

Ketepatan: Menggunakan kata, ejaan, dan struktur yang sesuai dengan kaidah dan konteks ilmiah.

  • Tidak Efektif: Rumah-rumah di kampung itu kebanyakan pake kayu.
  • Efektif: Sebagian besar rumah di kampung tersebut menggunakan material kayu.

3. Bandingkan peran huruf kapital dan huruf miring dalam penulisan akademik menurut EYD V. Sertakan contoh penggunaannya dalam kalimat.

Jawab:

  • Huruf Kapital digunakan untuk menandai nama diri, jabatan, gelar, dan awal kalimat dalam konteks formal. Fungsinya lebih pada penegasan identitas dan hierarki. Contoh: Penelitian ini dibiayai oleh Kopertis Wilayah III. Prof. Dr. Amir Mahmud menjadi pembimbing utama.
  • Huruf Miring (Italik) digunakan untuk menandai kata sebagai objek bahasan, istilah asing yang belum diserap, dan nama diri (seperti judul buku, nama spesies). Fungsinya lebih pada penegasan istilah teknis dan membedakannya dari teks biasa. Contoh: Konsep architecture without architects diperkenalkan oleh Rudofsky. Istilah timpak laja menunjukkan status sosial. Buku House Form and Culture menjadi rujukan utama.
  • Perbandingan: Huruf kapital menandai "siapa" dan "apa" secara formal, sedangkan huruf miring menandai "istilah khusus" dan "objek kajian" untuk keperluan teknis dan penegasan.

4. Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.

Jawab:

Revisi bahasa ilmiah penting karena berfungsi sebagai quality control terakhir untuk memastikan:

  • Ide disampaikan dengan jelas dan tidak ambigu.
  • Kesalahan mekanikal (ejaan, tata bahasa, tanda baca) diperbaiki agar tidak mengganggu kenyamanan membaca dan menurunkan kredibilitas.
  • Gaya penulisan konsisten dan sesuai dengan konteks akademik.

Langkah-langkah Self-Editing:

  • Baca Kembali setelah Jeda Waktu: Beri jeda beberapa jam atau hari setelah menulis untuk mendapatkan perspektif baru.
  • Baca dengan Suara Lantang: Membaca dengan suara membantu mendeteksi kalimat yang janggal, tidak mengalir, atau terlalu panjang.
  • Fokus pada Level Berbeda: Lakukan pemeriksaan secara bertahap. Pertama, periksa struktur dan alur paragraf. Kedua, periksa kejelasan dan keefektifan kalimat. Ketiga, periksa ejaan, diksi, dan tanda baca.
  • Manfaatkan Teknologi: Gunakan aplikasi pemeriksa tata bahasa (seperti Grammarly) dan pastikan semua kata baku merujuk pada KBBI Daring.
  • Minta Umpan Balik: Mintalah teman atau rekan untuk membaca naskah kita. Seringkali orang lain lebih mudah menemukan kesalahan yang kita lewatkan.

5. Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan?

Jawab: Pemilihan diksi dan gaya bahasa secara langsung membentuk persepsi pembaca tentang kredibilitas tulisan karena:

  • Diksi yang Tepat dan Objektif membangun kesan profesional dan terpercaya. Penggunaan terminologi ilmiah yang konsisten (seperti "adaptasi", "vernakular", "metode kualitatif deskriptif") menunjukkan penguasaan materi. Sebaliknya, diksi yang terlalu emosional, subjektif, atau kolokial (bahasa gaul) akan dianggap tidak serius dan tidak ilmiah.
  • Gaya Bahasa yang Formal dan Impersonal meningkatkan objektivitas. Penggunaan kata "penulis" atau "peneliti" alih-alih "saya", serta kalimat pasif untuk menekankan proses atau hasil (contoh: "Data dianalisis menggunakan...") menciptakan kesan netral dan berfokus pada ilmu pengetahuan, bukan pada penulisnya.
  • Konsistensi Gaya menunjukkan kedisiplinan. Gaya penulisan yang konsisten dalam seluruh naskah, mulai dari cara menyajikan data hingga merujuk pustaka, memberi kesan bahwa pekerjaan dilakukan dengan sistematis dan hati-hati.

Kesimpulan: Diksi dan gaya bahasa berfungsi sebagai "pakaian" bagi ide-ide ilmiah. "Pakaian" yang rapi, sopan, dan sesuai acara (konteks akademik) akan membuat orang lebih mudah mempercayai dan menghormati pemakainya (isi tulisan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS MANDIRI 7A

Pendahuluan Dalam dunia digital yang penuh dengan informasi, mahasiswa diharuskan untuk memiliki kemampuan dalam mencari, menilai, dan mengg...